Penunjuk

Senin, 28 Februari 2011

Pengalaman Membeli Shar-e di Bank Muamalat

   Keinginan saya untuk memiliki rekening di Bank Muamalat pada mulanya disebabkan seringnya saya menonton acara tentang bank syariah di sebuah stasiun televisi swasta nasional yang disponsori oleh Bank Muamalat yang ditayangkan sekali dalam sepekan. Semakin sering saya menonton acara tersebut, keinginan untuk memiliki rekening di bank syariah pertama di Indonesia tersebut semakin bertambah.
   Sebenarnya pada awalnya saya kurang yakin dengan profil bank syariah yang sering ditayangkan di acara tersebut terutama tentang bagi hasilnya. Saya berfikir, paling itu cuma cara bank tersebut untuk menggaet nasabah seperti bank kovensional. Bagi hasil menurut saya hanya istilah lain dari bunga. Biar lebih terkesan halal maka digantilah istilah bunga dengan bagi hasil. Tapi demi memuaskan rasa penasaran saya, akhirnya sayapun membuka rekening dengan cara membeli sebuah produk tabungan di bank syariah terbesar tersebut dengan nama Shar-e.
   Saya mengalami kebingungan saat membeli produk Shar-e tersebut. Produk tersebut saya beli dengan harga Rp 125.000,-. Dengan harga tersebut saya memperoleh sebuah kartu atm Shar-e dan saldo rekening Rp 100.000,-. Yang membuat saya bingung adalah saya tidak diberi buku rekening seperti di bank konvensional pada umumnya dan saldo saya hanya Rp 100.000,- padahal saya menyetor Rp125.000,-. Saya memang tidak menanyakan alasan tidak diterbitkannya buku tabungan kepada pihak bank, sampai sekarang. Untuk mengetahui catatan-catatan transaksi, oleh pihak bank saya diperbolehkan meminta data dari bank dalam bentuk cetakan komputer tanpa dipungut biaya.
   Namun supaya praktis, 4 bulan kemudian saya minta diterbitkan sebuah buku tabungan. Yang memberatkan adalah saya dikenai biaya sebesar Rp25.000,- untuk buku tabungan tersebut. Saya cukup kaget saat saya harus membayar biaya penerbitan buku tabungan tersebut, tapi demi kenyamanan dan kejelasan setiap transaksi yang akan saya lakukan selanjutnya, saya pun harus merelakan lagi Rp25.000,- kedua setelah yang pertama pada saat awal saya membuka rekening dengan cara membeli produk Shar-e tersebut.
   Pada saat saya membuka rekening, biaya administrasi bulanan rekening tersebut sebesar Rp3.500,-  namun sejak Juni 2009 biaya administrasi terebut mengalami kenaikan menjadi Rp7.500,-. Kenaikan yang cukup besar, hampir 100%. Alasan kenaikan tersebut antara lain biaya perawatan mesin atm yang kian tinggi sebab atm Shar-e bisa digunakan di hampir semua mesin atm milik bank lain yang ada di Indonesia tanpa dipungut biaya. Jadi nasabah tak perlu repot mencari atm Bank Muamalat saat memerlukan tarik tunai bila tak didapati atm Bank Muamalat di suatu tempat.
   Kini setelah hampir 2 tahun saya menabung di bank syariah yang mengklaim pertama murni syariah tersebut, saya baru mulai merasakan manfaat mempunyai rekening di bank syariah. Bagi hasil dengan persentase 35 : 65 mulai saya nikmati. Biaya administrasi bisa tertutupi dengan bagi hasil yang saya peroleh setiap bulan. Bahkan kini biaya administrasi sudah tak ditampakkan, yang nampak langsung bagi hasil bersih yakni bagi hasil dikurangi biaya administrasi.
   Bagi hasil di bank syariah lumayan menjanjikan. Saat biaya administrasi Rp 3.500,- dan saldo tabungan sekitar Rp 2.000.000, saya memperoleh bagi hasil sekitar Rp 5.000,- dan saat biaya administrasi Rp 7.500,- dan saldo tabungan sekitar Rp 5.000.000,- bagi hasil yang dibukukan sekitar Rp10.000,-.
   Kini saya merasa lebih yakin akan memperoleh manfaat lebih dari sekedar materi duniawi yakni ketenangan batin. Sebab saya yakin di bank syariah tersebut tidak menginvestasikan dana para nasabah pada jenis-jenis usaha yang tidak dihalalkan dalam syariat Islam.
   Hal lain yang membahagiakan saya adalah saat seseorang memasuki kantor bank syariah tersebut disambut dengan senyuman dan sapaan yang luwes, penuh kekeluargaan dan tidak kaku. Senyum senantiasa menyimpul di setiap bibir pegawai bank syariah tempat saya menabung. Sungguh menyejukkan hati.
   Menabung di bank syariah lahir kuat bathin pun sehat.
-o0o-

Jakarta, 29 Nov '10

Tulisan ini telah diposkan di Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...