Isu koalisi yang telah menyita perhatian publik, kini mulai mereda. Tanda-tanda keretakan koalisi karena perbedaan tentang perlu tidaknya hak angket pajak di antara mitra koalisi kini akan berakhir, dan sepertinya akan terjadi antiklimaks.
Kocok ulang koalisi dengan mendepak PKS dan Golkar, serta reshuffle kabinet yang diperkirakan oleh banyak kalangan, urung dilaksanakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Gerindra yang sedianya akan dirangkul kedalam koalisi, juga tak menjadi kenyataan. Artinya telah terjadi kesepakatan baru diantara mitra koalisi. PDI-P yang coba dirayu masuk koalisi juga tak tergoda.
Semoga dengan demikian isu politik ini akan cepat berlalu dan rakyat tidak dibuat tambah bingung dan tidak terus dirugikan oleh pengesampingan perhatian pemerintah akan kondisi kehidupan mereka saat ini. Bulan ini isu koalisi menghangat dan praktis perhatian para elite di pemerintah maupun di parlemen tertuju pada isu koalisi. Rakyat kembali ditelantarkan. Padahal waktu terus berjalan dan program-program pemerintah belum begitu menyentuh pada perbaikan nasib rakyat. Selalu saja rakyat yang jadi korban, padahal gaji mereka terus dibayar walaupun aktivitas mereka cuma untuk kepentingan mereka sendiri. Kekisruhan mereka ciptakan lalu rakyat terkatung-katung. Satu isu berlalu, muncul isu baru. Begitu terus-menerus hingga rakyat tak terurus.
Kita bersyukur isu koalisi ini cepat berlalu, dan berharap pemerintah dan parlemen akan fokus dan serius pada tugas masing-masing untuk perbaikan nasib rakyat. Semoga bulan-bulan berikutnya tak akan muncul isu baru, karena isu apapun selalu akan berdampak buruk untuk rakyat. Rakyat akan ditelantarkan.
-o0o-
Jakarta, 12 Maret '11
Tulisan ini telah diposkan di Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar