Penunjuk

Minggu, 20 Februari 2011

Bayarlah WC Umum Tak Terawat dengan Uang Kertas Kumal

   Setiap orang yang melakukan perjalanan jauh dapat dipastikan akan menyempatkan diri ke toilet atau wc umum saat berhenti di tempat peristirahatan atau rumah makan dan terminal, untuk berhajat, buang air kecil, atau sekedar cuci muka untuk menghilang rasa kantuk.
   Namun wc-wc umum yang disediakan oleh pengelola banyak yang dalam keadaan tak terawat. Jorok, bau yang tak sedap, pintu yang rusak, dan tempat air kotor, apalagi wc umum yang berada di terminal. Setiap orang yang menggunakan biasanya dengan terpaksa karena tak dapat menahan berhajat dan buang air kecil yang tertahan selama perjalanan.
   Tarif wc umum memang relatif murah. Biasanya 1000 rupiah untuk berhajat dan buang air kecil dan 2000 rupiah untuk mandi. Namun bila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan pihak pengelola untuk setiap pengguna wc, pihak pengelola sudah memperoleh untung yang lumayan besar. Berapa harga 3 - 10 gayung air, atau 1/2 - 1 bak yang berhajat atau mandi? Mungkin sekitar 300 atau 500 rupiah, apalagi kebanyakan air yang disediakan di wc umum bersumber dari air tanah tentu lebih murah lagi bahkan tak membayar untuk mendapat air tersebut.
   Melihat banyaknya kondisi wc umum yang tak terawat ada baiknya bila pengguna wc menyediakan uang kertas pecahan 1000 atau 2000 yang kumal dan rusak untuk membayar jasa wc. Ini bertujuan sebagai bentuk protes kepada pengelola yang kurang atau tidak mempedulikan kebersihan wc yang dikelolanya. Dan bila penjaga wc protes maka gunakanlah kesempatan itu untuk mengeluhkan kondisi kebersihan wc yang tak terawat itu.
   Mungkin dengan banyaknya pengguna wc umum yang membayar dengan uang kertas kumal dan rusak serta banyaknya keluhan yang disampaikan kepada penjaga wc, pihak pengelola akan tergugah untuk lebih memperhatikan kebersihan wc yang dikelolanya, tidak mementingkan keuntungan semata. Sehingga kita sebagai pengguna akan merasa nyaman.
   Mulailah dari sekarang bayarlah jasa wc yang tak terawat dengan uang kerta kumal dan rusak. Semoga berhasil.

Jakarta, 19 September 2010

Tulisan ini telah diposkan di Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...